SATE KAMBING MUDA PAK PONG

Salah satu kuliner legendaris yang tidak boleh dilewatkan kalau mampir ke Jogja adalah Sate Klathak. Sekarang ini, sudah banyak pedagang menjual Sate Klathak, tetapi salah satu warung sate klathak yang paling terkenal adalah Sate Klathak Pak Pong. Warung ini berlokasi di Jl Stadion Sultan Agung, kalau dari Jalan Imogiri Timur, terus saja sampai kilometer 7, lalu setelah sampai di perempatan Pasar Jejeran, ambil ke arah barat, kira kira jalan sekitar 500m dari perempatan tadi, warung ini terletak di sebelah kanan jalan. Kita langsung bisa melihat orang membakar sate di pinggir jalan, kepulan asap harum menyebar kemana-mana.

Ketika mendengar kata Sate Klathak, jangan bayangkan daging kambing dengan siraman sambal kecap seperti sate kebanyakan. Sate Klathak sangatlah berbeda, sangat unik. Sate Klathak terbuat dari daging kambing muda dipotong lalu ditusuk dengan ruji sepeda motor. Iya, kalian gak salah membaca. Ruji motor yang terbuat dari besi itu. Penggunaan ruji ini dipercaya bisa mengantarkan panas lebih baik, sehingga daging bisa matang secara merata, luar dan dalam. Bumbu yang digunakan dalam membakarnya juga sangat sederhana, hanya garam dan merica. Kesederhanaan ini membuat rasa dagingnya muncul, sehingga rasa gurih alami sangat terasa, ditambah dengan keempukan daging kambing muda. Sempurna !
Warung Sate Pak Pong tidak hanya menjual Sate Klathak, menu lain juga banyak tersedia, seperti tengkleng, tongseng, nasi goreng yang tentunya semua terbuat dari daging kambing. Kami malam itu juga njajal tongsengnya, daging kambing diberi kuah berbumbu yang kaya akan rempah, dimasak sebentar sehingga sedikit asat dan bumbu meresap, ditambah potongan kubis. Saya mendapat saran dari teman saya kalau kesini harap mencoba kicik. Kicik bentuknya hampir sama dengan tongseng tetapi dengan kuah lebih sedikit, sehingga bumbu lebih meresap ke daging, tetapi pada saat saya kesana tidak sempat memesan itu, saya lagi ngidam Sate Klathak. 


Meski bumbunya minimalis, rasa sate klatak Pak Pong sungguh luar biasa. Saat digigit, garam yang bertabur di daging kambing menciptakan cita rasa yang berbeda, yang jelas sangat nikmat.
Cara menikmati sate klatak lebih pas dengan nasi putih yang disiram dengan kuah gulai. Kalau ingin pedas, tinggal menggigit cabe rawit yang sudah disiapkan di atas meja.
Hampir sebagaian besar warung makan di Yogya menyediakan cabe rawit di atas meja. Rasa pedas makanan bukan dari sambal uleg, melainkan dari cabe rawit segar.
Tak ada sedikit pun bau prengus, tidak seperti kebanyakan sate kambing yang masih menyisakan sedikit aroma tak sedap tersebut. Selain itu dagingnya empuk dan tanpa lemak.
Soal harga, sate klatak Pak Pong ini, dibanderol 14 ribu rupiah. Jika dengan nasi putih dan es teh manis, Anda hanya tinggal menambahkan 6 ribu lagi. Jadi dengan 20 ribu rupiah, Anda bisa makan dengan nikmat dan puas di sate klatak Pak Pong.
Dan yang lebih mengasyikan lagi, sate klatak Pak Pong ini buka dari pukul 10 pagi hingga 12 malam setiap harinya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SATE KAMBING MUDA MBAK BELLA

SATE KAMBING MUDA PAK BARI "AADC2"